Showing posts with label seni pertunjukan. Show all posts
Showing posts with label seni pertunjukan. Show all posts
NASKAH SENPER "KABHIN NGODHA" (KAWIN MUDA)
By Unknown 2:27:00 AM
madura, masyarakat madura, naskah, naskah drama, sampang, sastra, seni pertunjukan, seni prtunjukan rakyat, teater
Seni Pertunjukan Tradisi
Taman Mini Indonesia Indah
April – 2016
Judul
Kabin
Ngodha
Tema
Kritik
Sosial sebuah budaya yang mengakar pada kehidupan masyarakat madura tentang
perkawinan anak di bawah umur serta kekerasan verbal dan fisik yang kerap terjadi
di dalam sebuah rumah tangga
Sinopsis
aku hanya
anak perempuan semata wayang yang harus menuruti kata eppa’
walau
disisi lain emak selalu terisak menyaksikan kebekuan raut muka ku
haruskah
adat dan tradisi membelenggu hidup ku
tapi apapun
itu aku harus menjalani sebagai bukti dharma yang di junjung tinggi turun
temurun
Keceriaan
ku telah pupus
masa muda
ku tak pernah aku rasa
cita yang
ingun ku gapai sirna tak bertuan
adat yang
mengungkung ku tak mampu aku melepas diri
hanya
tatapan hampa ku yang tak lagi berujung
NASKAH FRAGMEN " PRAHARA HATI RATO EBHU"
By Unknown 11:17:00 PM
culture, madura, naskah, naskah drama, perempuan peni, sampang, sastra, seni pertunjukan
NASKAH PRAHARA HATI SANG RATO EBHU
Oleh Kikana
Rahman
PROLOG AWAL
Sejarah Kerajaan Madura Barat,
meliputi wilayah Sampang dan Bangkalan,
yang di pegang oleh Cakraningrat I bermula dari sebuah kota kecil di
pulau Madura .... Madegan, sebuah kampung yang berada di pinggiran Kota
Sampang. Tempat yang menjadi Saksi Bisu dimana Kamituwo dari Para Cakraningrat
itu berada .... dan tempat itu pulalah yang menjadi kota Raja dari Kerajaan
Madura barat ... tempat bersejarah dimana kerajaan Madura barat di bangun pertama
kali serta sejarah besar dimulainya Kepemerintahan berstruktur Kabupaten
Sampang.
Berkembangnya Seni Tradisi Tayub di Era Global
By Unknown 9:38:00 AM
art theory, jawa timur, seni pertunjukan, seni prtunjukan rakyat, sosial budaya, tandak, tayub
Arus globalisasi dan perkembangan informasi dan komunikasi yang cepat terkadang berdampak pada menurunnya popularitas pertunjukkan rakyat. Meski menghadapi tantangan seperti itu, pertunjukkan tayub di Blora masih bertahan dan bahkan berkembang seiring dengan zamannya. Demikian hasil kajian Sri Rochana Widyastutieningrum, S.Kar., M.Hum saat ujian doktor hari Selasa (28/3) di ruang seminar Sekolah Pascasarjana UGM.
Menurut Sri Rochana, sebagai seni pertunjukkan rakyat yang dianggap pinggiran, tayub merupakan seni pertunjukkan yang memiliki bentuk kasar dan sederhana. Dalam perkembangannya bentuk kesenian ini ternyata mampu menjadi pertunjukkan seni yang lebih tertata dan menarik.