Simbolisasi Celurit dan Carok Oleh Laki-Laki Madura UntukMengidentifikasikan Dirinya Sebagai Subyek




“Simbolisasi Celurit dan Carok 
Oleh Laki-Laki Madura UntukMengidentifikasikan Dirinya Sebagai Subyek”
Oleh: Dewi Nuriyah 

I.
Pendahuluan
Celurit adalah sabit berbentuk setengah melingkar yang merupakan senjata tikam khassuku Madura, biasa digunakan sebagai senjata tikam ketika carok. Carok dan celurit sendiriseperti dua sisi mata uang, satu sama lain tak dapat dipisahkan. Carok merupakan kegiatanyang mencitrakan laki-laki Madura dalam melakukan pembelaan harga diri, kemudiandisebut sebagai ksatria.
Pembuatan Celurit 
Celurit dibuat dari besi pilihan yang kemudian dibelah dengan ditempa berkali-kaliuntuk mendapatkan lempengannya. Setelah memperoleh lempengan yang diinginkan, besipipih itu lantas dipanaskan hingga mencapai titik derajat tertentu. Logam yang telah membaraitu lalu ditempa berulang kali sampai membentuk lengkungan celurit yang diinginkan.Celurit dibuat dengan penuh ketelitian, sebab celurit merupakan sebuah karya seni,tak hanya sekadar sepotong besi yang ditempa berkali-kali, melainkan harus memiliki artidan makna bagi yang memilikinya. Maka dari itu, biasanya sang pembuat celurit akanberpuasa terlebih dahulu. Bahkan setiap tahun, si empu ini akan melakukan ritual kecil ditempat pembuatan celrit dengan disertai sesajen berupa ayam, nasi dan air bunga. Sesajen itukemudian didoakan di mushala. Baru setelahnya, air bunga disirimkan di bantalan tempatmenempa besi. Bantalan pembuat celurit tidak boleh dilangkahi apalagi diduduki oleh orang, jika ada yang melanggar itu makan akan mendapatkan musibah sakit-sakitan. Biasanya parapembuat celurit mewarisi keahlian ini dari orang tua dan leluhur kakeknya.
Bentuk celurit 
Bentuk celurit menyerupai tanda tanya (?), hal ini dibuat demi kenyamanan parapenggunanya. Celurit terbuat dari logam dengan ujung pegangan berbentuk kayu yang dihiasidengan rajutan. Menurut sumber yang diwawancarai oleh penulis mengungkapkan bahwacelurit memiliki bentuk seperti penis dengan tujuan ntuk memberikan kenyamanan ketika diletakkan di depan perut dengan menghadap ke bawah, selain untuk melambangkan phaluslaki-laki.

Celurit dan Carok di Madura
“ Lebbhi bagus pote tolang etembheng pote mata “
 (Lebih baik mati daripada menanggung malu)

-Prinsip orang Madura-Carok secara etimologi memiliki pengertian bertarung atas nama harga diri.Dahulunya senjata tikam yang dimiliki oleh orang Madura bukanlah celurit, melainkan keris.Namun, dalam perjalanan waktu terdapat latar sejarah yang akhirnya memposisikan celuritsangat identik dengan Madura dan tradisi carok. Di Madura, budaya carok baru munculketika masa penjajahan Belanda pada abad ke-18 M, setelah tertangkapnya sosok Pak Sakera,petani tebu ditangkap dan dihukum mati oleh Belanda. Ia adalah tokoh yang melawanBelanda menggunakan celurit. Dari peristiwa ini akhirnya menyulut masyarakat kelas bawahuntuk melakukan perlawanan dengan menggunakan celurit. Celurit ini dijadikan sebagaisimbol perlawanan masyarakat kelas bawah. Hal inilah yang akhirnya menjadikanmasyarakat Madura menjadikan celurit sebagai alat tikam untuk menyelesaikan permasalahan,perselingkuhan, perebutan tanah dan sebagainya dengan jalan carok. Alasan utamanya sendiriadalah demi menjunjung harga diri.Dalam perkembangannya, titik tolak yang tak pernah berubah adalah soal harga diri,namun di sisi lain lawan yang dipilih tidaklah asal, selain untuk menyelesaikan masalahterkadang ada kecenderungan untuk menguji kekuatan diri. Seorang yang merasa kekuatanyang lebih akan memilih lawan yang dianggap setara. Tak dapat dipungkiri mereka sengajamengganggu kehidupan orang lain yang dirasa sepantaran untuk diajak bertarung.Celurit yang dijadikan sebagai alat tikam juga diisi dengan kekuatan gaib ataumakhluk gaib dengan merapalkan doa-doa sebelum carok.

II.
Teori Psikoanalisa Lacan dan Ricoeur
Subyek merupakan drama dari sekumpulan gumpalan hasil dari interaksinya denganlingkungan, menimbulkan kegelisahan dan mendorong hasrat untuk memenuhi segala kekurangan yang telah diidentifikasikan. Subyek tidak pernah berhenti untuk mengidentifikasikan dirinya, salah satu caranya dengan media simbolisasi.Hal inilah yang akhirnya digunakan untuk menganalisa celurit dan carok yangdigunakan oleh laki-laki Madura dalam usahanya bertahan hidup, yaitu tentang simbolisasiyang digunakan untuk mengidentifikasikan dirinya sebagai subyek.Teori Lacan tentang identifikasi subyek dipilih dengan alasan bahwa manusia sebagaisubyek tidak pernah berhenti melakukan identifikasi terhadap dirinya demi tercapainya hasratuntuk diakui keberadaannya. Identifikasi dimulai sejak subyek mengalami tahapan
imaginary
 saat ia menemukan keterpisahan dirinya dengan sang ibu. Ada rasa kekecewaan dalamdirinya bahwa ia tidak menyatu dengan sang ibu.Kekecewaan dan trauma yang dialami oleh anak akhirnya membuat iamengidentifikasikan dirinya dengan seorang bapak karena kerinduannya dengan seorang ibu.
 Mirror stage
bukan sekedar cerminan melihat tubuh, tetapi lebih dari itu yaitu subyek membayangkan dirinya sebagai sosok yang diimpikan yang dinamakan ego ideal sepertisosok keibuan, kebapakan, kepemimpianan, kejantanan dan lain-lain.Konsep budaya yang dimiliki oleh subyek mengantarkannya ke ranah
symbolic
agarpertemuan antara proses identifikasi dengan tatanan konsep budaya yang berada dilingkungan subyek dapat terterima dan pada ujungnya subyek akan diakui keberadaannya.Teori simbolisasi Ricoeur dipilih karena dianggap sebagai media bagi subyek untuk mengidentifikasikan dirinya terhadap sesuatu yang ditandakan untuk memenuhi hasratnyaterhadap sosok ego idealnya. Selain itu, penjelasan Ricoeur mengenai sistem tanda dirasapatut mampu mewakili ranah simbolisasi. Sesuatu yang ditandakan memiliki keterikatanterhadap konsep yang hidup dalam kebudayaan masyarakat.

III.
Analisa: Simbolisasi Celurit dan Carok Oleh Laki-Laki Madura UntukMengidentifikasikan Dirinya Sebagai Subyek
Celurit merupakan sesuatu yang mewakili bahasa kejantanan, dengan bentuk melengkung menyerupai penis ini. Celurit menjadi penanda yang mewakili petanda sosok ksatria bagi laki-laki Madura. Dalam celurit dapat ditemukan sesuatu pergumulan psikis,antara subyek dengan celurit. Subyek menganggap dengan adanya celurit ini mereka akan merasa aman dan menjadi ksatria. Fenomena yang muncul di lingkungan laki-laki Madura iniakan terus mengalami repetitif. Maka akan semakin menasbihkan celurit dapatmenghilangkan rasa ketakutan subyek. Celurit dan carok bisa menjadi simbol bagi kejantananlaki-laki Madura.Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa manusia mengidentifikasikan dirinyadengan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Menurut Lacan, laki-laki Madurasebagai subyek pun telah dapat dipaparkan bahwa ketika masa setelah ia mengetahui bahwa dirinya terpisah dari ibunya, kemudian mengalami kekecewaan dan trauma serta dengan didorong hasrat untuk dapat memenuhi identitas ego ideal denganmendambakan sosok kejantanan dengan memiliki celurit. Celurit dibawa dan diletakkandengan posisi di depan perut dengan menghadap ke bawah membuatnya menyatu denganpenis. Kebiasaan yang mengalami repetitif oleh si subyek ini akhirnya membawa rasa amandari kejahatan dan memberikan sosok ksatria bagi laki-laki Madura.Subyek yang telah dewasa akan dianggap jantan ketika ia telah berhasil melakukansimulasi carok. Memenangkan perkelahian dengan membunuh lawannya tanpa diberikan capsebagai pembunuh ini semakin meneguhkan posisi subyek sebagai subyek yang jantan


Mirros stage
adalah fase ketika subyek bercermin, yang subyek lihat tak hanya rupa tubuhnya. Tapi Lacanmendefinisikannya sangat filosofis. Dengan pengetahuannya, subyek mencoba mendifinisikan dirinya dengansosok yang terberikan oleh masyarakat, kemudian ia akan ada di tahapan mengidentifikasikan dirinya dengansosok yang didambakannya yang disebut dengan ego ideal atau alter ego.
Subyek menjadi “ada” dengan memasuki tatanan
symbolic
. Tatanan budaya Madura ini telahdiidentifikasikan oleh subyek sebagai ego ideal ketika ia berada di fase
bagi laki-laki Madura tak hanya sekadar memiliki danmenggunakan celurit, tapi juga ada tahapan ketika ia sudah merasa sebagai ksatria maka iaakan dengan sengaja mencari lawan yang dirasa sepantaran untuk diajak berkelahi dengansengaja mengganggu kehidupan pribadi si lawannya, misalkan dengan mencoba merebutistrinya. Kejadian lain yang menimbulkan carok biasanya adalah ketika pemilihan kepaladesa atau remo, harga diri bisa dijadikan sebagai kata kunci yang harus dipertahankan olehsubyek. Subyek akan melakukan banyak cara untuk mencapai dan mempertahankan ego ideal.Dengan mekanisme pembelaan harga diri ini disebut sebagai sebuah bentuk usahauntuk melakukan pertahanan oleh laki-laki Madura dalam menjalani kehidupan.Dalam posisi penempatan celurit yang berada di depan perut juga merupakanmekanisme pertahanan diri, sedangkan arah yang menghadap ke bawah merupakanpenasbihan dari simbol
 phalus
bagi laki-laki. Segala kegiatan yang dilakukan oleh laki-lakiMadura ini merupakan hasil dari proses identifikasi subyek karena interaksi denganlingkungan sekitar sehingga ia menemukan ego ideal.
Lihat
Carok: konflik kekerasan dan harga diri orang madur
5
Subyek yang tidak pernah berhenti mengidentifikasikan dirinya ini, kemungkinan bisaterjebak dengan sosok ego ideal. Dari simulasi ini dapat diketahui bahwa tidak ada benar-benar subyek yang terbentuk dengan sendirinya, subyek akan selalu tercemar dengan adanyasubyek-subyek yang lain. Satu-satunya cara adalah subyek harus keluar dari tatanan
IV.
 kesimpulan
Laki-laki Madura sebagai subyek mengidentifikasikan dirinya untuk dapat diakuikeberandaannya di dalam kehidupan kebudayaan melalui celurit dan kegiatan carok. Namunyang perlu diketahui pertama identifikasi subyek melalui simbolisasi ini membuatpergumulan psikis dalam dirinya. Kedua, bagi subyek kadang tidak ada pilihan lain selainmemasuki dunia

Daftar Pustaka:
Mikkel Borch, Jacobsen.1991 .
Lacan The Absolute Master 
. Terj. Douglas Brick.California: Stanford University Press2.
William Franke. Esai:
Psychoanalysys as a Hermeneutics of the Subject: Freud, Ricouer, Lacan
. Vanderbilt University3.
Wiyata, A. Latief. 2002.
Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura
.Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara.4.
http://id.wikipedia.org/wiki/Celurit .